Kesehatan Remaja ( PRS ) 1
Konsep Dasar Pendekatan PRS
Apakah HIV/ AIDS itu ?
Kita akan membicarakan tentang HIV/ AIDS, penyakit yang sedang mengancam peradaban
manusia.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah
kumpulan gejala penurunan kekebalan tubuh, sehingga
tubuh rentan terhadap penyakit lain yang mematikan.
AIDS disebabkan oleh Virus (Jasad Sub Renik) yang disebut
dengan HIV. sedangkan HIV (Human Immunodeficiency
Virus) itu sendiri adalah Virus yang menyerang sistim
kekebalan tubuh manusia yang menyebabkan timbulnya
AIDS.
Orang yang terinfeksi oleh Virus ini tidak dapat mengatasi serbuan infeksi penyakit lain
karena system kekebalan tubuhnya menurun atau hilangnya daya tahan tubuh sehingga
mudah terjangkit penyakit infeksi terus secara drastis
Siapa sajakah yang dapat mengidap HIV/AIDS ?
Setiap orang, laki-laki atau perempuan, tua maupun muda dari negara manapun juga,
agama manapun juga, dapat mengidap HIV. Jadi HIV dan AIDS tidak terbatas pada
sekelompok orang, kelamin atau jabatan tertentu
Bagaimana HIV, melemahkan system kekebalan tubuh manusia?
Sasaran penyerangan HIV adalah Sistem Kekebalan Tubuh, terutama adalah sel-sel Limfosit
T4. Selama terinfeksi, limfosit menjadi wahana pengembangbiakan virus. Bila sel-sel
Limfosit T4 -nya mati, Virus akan dengan bebas menyerang sel-sel Limfosit T4 lainnya yang
masih sehat. Akibatnya, daya tahan tubuh menurun.
Akhirnya sistem kekebalan tak mampu melindungi tubuh, sehingga kuman penyakit infeksi
lain (kadang disebut Infeksi Oportunistik / Infeksi Mumpung) akan masuk dan menyerang
tubuh orang tersebut. Bahkan kuman-kuman lain yang jinak tiba-tiba menjadi ganas.
Kumannya bisa Virus lain, Bakteri, Mikroba, Jamur, maupun Mikroorganisme patogen
lainnya. Penderita bisa meninggal karena TBC, Diare, Kanker kulit, Infeksi Jamur, dll.
Bila seseorang telah seropositif terhadap HIV, maka dalam tubuhnya telah mengandung
HIV. Dalam jumlah besar HIV terdapat dalam darah, cairan vagina, air mani serta produk
darah lainnya. Apabila sedikit darah atau cairan tubuh lain dari pengidap HIV berpindah
secara langsung ke tubuh orang lain yang sehat, maka ada kemungkinan orang lain tersebut
tertular AIDS. Cara penularan yang paling umum ialah: senggama, transfusi darah, jarum
suntik dan kehamilan. Penularan lewat produk darah lain, seperti ludah, kotoran, keringat,
dll. secara teoritis mungkin bisa terjadi, namun resikonya sangat kecil.
Dengan demikian cara-cara penularannya adalah sebagai berikut :
Penularan lewat senggama :
Pemindahan yang paling umum dan paling sering terjadi ialah melalui senggama,
dimana HIV dipindahkan melalui cairan sperma atau cairan vagina. Adanya luka
pada pihak penerima akan memperbesar kemungkinan penularan. Itulah sebabnya pelaku
senggama yang tidak wajar (lewat dubur terutama), yang cenderung lebih mudah
menimbulkan luka, memiliki kemungkinan lebih besar untuk tertular HIV.
Kesehatan Remaja ( PRS ) 2
Penularan lewat transfusi darah :
Jika darah yang ditranfusikan telah terinfeksi oleh HIV , maka virus HIV akan
ditularkan kepada orang yang menerima darah, sehingga orang itupun akan terinfeksi
virus HIV. Risiko penularan melalui transfusi darah ini hampir 100 %.
* Penularan lewat jarum suntik :
Model penularan lain secara teoritis dapat terjadi antara lain melalui :
Penggunaan akupunktur (tusuk jarum), tatoo, tindikan.
Penggunaan alat suntik atau injeksi yang tidak steril, sering dipakai oleh para
pengguna narkoba suntikan, juga suntikan oleh petugas kesehatan liar.
Penularan lewat kehamilan :
Jika ibu hamil yang dalam tubuhnya terinfeksi HIV , maka HIV dapat menular ke janin
yang dikandungnya melalui darah dengan melewati plasenta. Risiko penularan Ibu hamil
ke janin yang dikandungnya berkisar 20% - 40%. Risiko ini mungkin lebih besar kalau ibu
telah menderita kesakitan AIDS (full blown).
Bagaimana melindungi diri dari penularan AIDS ?
Kita semua, khususnya remaja harus “melindungi diri “ dari AIDS. Karena kalau seorang
remaja tertular HIV, maka keseluruhan cita-cita dan masa depan remaja tersebut hancur
lebur. Secara mudah, perlindungan dari AIDS dilakukan dengan cara ‘ABC’, ialah:
[A] : Abstinence) alias PUASA bagi remaja yang belum menikah. Jangan dekat-dekat
senggama. Jauhkan diri dari zina. Onani atau masturbasi, merangsang diri sendiri sehingga
puas (orgasmus) sebenarnya kurang baik. Namun resikonya paling kecil. Jadi dalam keadaan
yang benar-benar tidak kuasa menahan diri dan tidak mampu berpuasa, onani dapat
dijadikan jalan keluar. Asal jangan menjadi kebiasaan. Jangan terlalu sering.
[B] : Be Faithful alias Setia Pasangan Hidup bagi mereka yang sudah menikah. Hanya
bersenggama dengan pasangan setianya. Sebagian besar satu suami dengan satu istri.
Dalam keadaan khusus satu suami dengan 2-4 istri, namun yang penting kesetiaan dari
semua fihak, baik istri maupun suami. Di sinipun, bila suami istri berpisah dalam waktu
lama, onani merupakan jalan keluar sementara yang paling tidak beresiko.
[C] Condom alias Kondom bagi mereka yang berada dalam keadaan-keadaan khusus,
antara lain ialah para suami atau remaja yang tidak kuat puasa atau setia (atau onani), dan
masih terdorong melakukan zina. Pemakaian kondom akan melindungi mereka dari
penularan PHS dan AIDS, dan melindungi istri atau pacar mereka dari penularan penyakit.
Bagi para pelacur, patut ditumbuhkan motivasi memakaikan kondom pada pasangan kencan
mereka.
Dalam keadaan darurat, misalnya pasangan suami-istri di mana salah satu menderita PHS,
juga AIDS, pemakaian kondom amat dianjurkan untuk mencegah penularan AIDS lebih lanjut
kepada pasangannya. Yang penting dalam pemakaian kondom ialah (sambil dipraktekkan)
melindungi keseluruhan penis dan dipakai sepanjang proses senggama untuk menghindari
sentuhan antara penis dan vagina.
Tambahan perlindungan yang sangat penting ialah:
Hindari transfusi, dengan selalu berhati-hati. Bila terpaksa ditransfusi, yakinkan
bahwa darah yang ditransfusi adalah darah yang telah diperiksa oleh Unit
Kesehatan Transfusi Darah (UKTD) PMI sebagai darah bebas HIV (juga bebas
hepatitis, malaria dan sifilis).
Kesehatan Remaja ( PRS ) 3
Hindari suntik-menyuntik. Sebagian besar obat sama atau lebih efektif diminum
daripada disuntikkan. Bila terpaksa disuntik, yakinkah jarum dan tabung suntiknya
baru dan belum dipakai untuk orang lain.
Berhati-hatilah dalam menolong orang luka dan berdarah. Gunakan prosedur P3K
yang baku dan aman.
Bila ada sesuatu tanda atau gejala yang meragukan, secepatnya periksa ke dokter.
Mengetahui Kesehatan Reproduksi
Tuhan menciptakan Pria dan wanita dengan kelamin yang berbeda, tidak lain adalah untuk
melaksanakan tugas reproduksi. Dalam tugas reproduksi ini dalam rangka memelihara
kelangsungan hidup manusia di bumi untuk membawa rahmat dan kesejahteraan. Oleh
karena itu, menjadi kewajiban kita untuk memelihara dan menjaga kesehatan alat
reproduksi kita masing-masing.
Fungsi Reproduksi :
Reproduksi merupakan kemampuan seseorang yang berfungsi untuk berketurunan sebagai
bagian dari upaya pelestarian kehidupan manusia sesuai dengan kehendak Tuhan Yang Maha
Kuasa. Untuk tujuan mulia itu manusia diberi alat-alat reproduksi.
Bagaimanakah alat dan fungsi Reproduksi pada Pria ?
Alat reproduksi pria terdiri atas bagian dalam maupun bagian
luar. Alat reproduksi bagian luar terdiri atas : (1). Buah
zakar (Penis) dan (2). Skrotum (Kantung buah pelir).
Sedangkan alat reproduksi bagian dalam terdiri atas : (3).
Sepasang Buah Pelir (Testis), (4). Saluran reproduksi (Vas
Deferens), (5). Kelenjar kelamin, (6). Saluran kemih penis
(Uretra Penis). Uretra Penis merupakan saluran kemih
sekaligus saluran ejakulasi berupa muara terusan dari Saluran Reproduksi (Vas
Deferens), (7). Kandung Kemih (Vesika Urinaria), Kandung Mani (Vesika Seminalis).
Pertemuan muara saluran tersebut tepat pada sekitar daerah Kelenjar Postrat. Buah
pelir (Biji kemaluan) ini berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin pria (sperma) dan
hormon testosteron. Kelenjar kelamin menghasilkan getah kelamin. Sperma dan getah
kelamin tersebut dinamakan Air Mani yang disimpan dalam kantung mani dan
dipancarkan keluar melalui uretra penis (saluran kemih di penis).
Bagaimanakah alat dan fungsi Reproduksi pada Wanita?
Alat dan fungsi reproduksi wanita terdiri atas bagian dalam
dan bagian luar. Alat reproduksi bagian luar terdiri atas : (1).
Celah Luar (Vulva), (2). Sepasang Bibir Besar (Labium Mayora)
dan (3). Bibir Kecil (Labium Minora) yang terdapat disebelah
kanan kiri Vulva. Di sebelah dalam dari Vulva terdapat (4).
Kelentit (Clitoris), semacam Penis pada pria yang tumbuh
mengecil, namun sangat peka karena penuh urat syaraf. Ke
Vulva ini bermuara dua saluran, yaitu (5). Saluran Kemih dan (6). Liang Senggama
(Vagina). Didalam vagina (tepatnya dimulut vagina) terdapat adanya (7). Selaput dara
(Hymen). Alat reproduksi bagian dalam terdiri atas: (8). Sepasang Indung Telur
(Ovarium), (9). Sepasang Saluran Reproduksi (Tuba Fallopi), serta (10). Rahim (Uterus).
Di dalam Ovarium terdapat gelembung folikel penghasil sel telur (ovum). Setiap bulan,
salah satu (kadang lebih) ovum akan masak dan diovulasikan keluar menuju ke Tuba
Kesehatan Remaja ( PRS ) 4
Fallopi. Buah dada juga disebut alat reproduksi, karena disiapkan untuk menyusui bayi
hasil kelahiran. Keseluruhan alat reproduksi, termasuk buah dada, dan daerah-raerah
sekitarnya sangat sensitif dan mudah dirangsang. Kadang disebut daerah erotik.
Apakah Infeksi Menular Seksual (IMS)
Berbagai jenis Infeksi menular seksual (IMS) serta HIV/ AIDS sangat berpengaruh
pada tingkat kesehtan seseorang pada umumnya dan kondisi kesehatan reproduksi pada
khususnya karena pada umunya berbagai penyakit IMS dan HIV/AIDS berkaitan langsung
dengan system reproduksi manusia.
Infeksi Menular Seksual adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. IMS
akan lebih beresiko bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik
melalui vagina, oral maupun anal.
IMS perlu mendapat perhatian, karena IMS dapat menyebabkan infeksi alat reproduksi yang
harus dianggap serius. Bila tidak diobati secara tepat, infeksi dapat menjalar dan
menyebabkan penderitaan, sakit berkepanjangan, kemandulan dan kematian. Untuk
remaja perempuan, perlu disadari bahwa resiko untuk terkena IMS lebih besar daripada
laki-laki sebab alat reproduksinya lebih rentan. Dan seringkali berakibat lebih para karena
gejala awal tidak segera dikenali, sedangkan penyakit melanjut ke tahap lebih parah.
Apakah Jenis-jenis Infeksi Menular Seksual (IMS) yang umum terjadi di Indonesia?
1. GO (GONOROE) ATAU KENCING NANAH
Penyebab: kuman gonokokus.
Masa tunas: 1-5 hari.
Tanda/gejala: - Mulai rasa gatal pada penis,
- keluar nanah, akhirnya penis bisa hancur.
Pada wanita sering tanpa gejala. Bila gawat, radang kelenjar di Labia Mayor.
Bayi lahir bisa buta bila ketularan.
Pengobatan: penisilin dan antibiotika lain, bisa sembuh dengan sempurna.
2. SIFILIS (RAJA SINGA)
Penyebab: Treponema pallidum
Masa tunas: 2-4 minggu
Tanda/gejala: tahap-1 : luka di kemaluan, hilang dalam beberapa hari
tahap-2 : demam, sakit kelenjar
tahap-3 : (beberapa tahun) benjolan di kulit, pelunakan tulang,
kerusakan syaraf dan otot (jalan seperti ayam jantan).
Pengobatan: penisilin dan antibiotika lain; pengobatan dini berhasil baik, bila
terlambat, tak bisa sembuh.
3. AIDS : dibahas dalam Modul yg terpisah.
4. Infeksi Menular Seksual (IMS) Lain (umumnya tidak terlalu berbahaya).
* Ulkus Molle: disebabkan kuman hemofilus, banyak benjolan merah dan sakit di
sekitar kemaluan.
* Limfogranuloma Venereum: disebabkan virus, berupa benjolan kecil di sekitar
kemaluan, mudah pecah, mudah menyebar ke mana-mana.
* Herpes Genitalis: disebabkan Virus Herpes, berupa gelembung berair di sekitar
kemaluan, mudah ditulari penyakit lain yang bisa menjadi berbahaya.
* Kondiloma Akuminata : disebabkan virus, menimbulkan banyak kutil di sekitar
kemaluan.
* Kandidiasis genetalis : disebabkan oleh jamur Candida albicans pada alat
Kesehatan Remaja ( PRS ) 5
kelamin
* Trikomoniasis : disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis dan menyerang
saluran kemih
Kebijakan PMI bidang HIV/AIDS
Pada saat Musyawarah Nasional XVIII PMI yang dilaksanakan Akhir tahun 2004
telah menyusun Pokok-pokok Kebijakan dan Rencana Strategis PMI 2004 – 2009, yang
merupakan pengejawantahan kebijakan konseptual atas kesamaan persepsi, gerak dan
langkah PMI untuk perubahan dan kemajuan positif dimasa mendatang. Dengan hasil
antara lain, Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sosial dengan ruang lingkup kebijakan
Bidang Penanganan HIV/ AIDS.
a. Melakukan advokasi program PMI di bidang HIV/AIDS dan Napza untuk internal PMI dan
juga untuk eksternal PMI
b. Mendukung kampanye nasional dan internasional terhadap anti stigma dan diskriminasi
c. Mempromosikan tiga (3) pilar pendekatan (pencegahan, anti stigma dan diskriminasi,
perawatan dan dukungan) dalam program HIV/ AIDS PMI
Tiga Pilar dan GIPA principle penanggulangan bidang HIV/ AIDS
Sesuai dengan kebijakan di lingkungan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, maka kegiatan-
kegiatan di seputar penanggulangan HIV/AIDS mengacu pada tiga pilar, meliputi :
1. Pencegahan (Prevention)
2. Perawatan dan Dukunga (Care and Support)
3. Anti stigma dan diskriminasi (Non stigma and discrimination)
Dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan ketiga pilar tersebut kita mengenal istilah GIPA
Principle (Greter Involvement of People with AIDS), adalah suatu prinsip/ asas yang
menganjurkan keterlibatan ODHA secara lebih besar. GIPA di deklarasikan dalam KTT
tentang AIDS di Paris 1994 dimana Indonesia termasuk Negara yang menanda tangani
deklarasi tersebut.
Kegiatan di bidang HIV/AIDS
1. Preventif (Pencegahan)
Meliputi kegiatan:
a. Advokasi
terhadap Penguru dan staf PMI, Pemda, Sekolah dan Tokoh masyarakat
b. Sosialisasi/ promosi (KIE),
dilingkungan sekolah/ kampus, pusat keramaian, High risk Group, Radio dan media
cetak
c. Jejaring,
Koordinasi (stakeholder, NGO’s), Kerjasama (Pemko, NGO’s, Lembaga Donor)
d. Community Intervention
e. Behavioral Change Comunication
f. Pendidikan Sebaya
2. Perawatan dan dukungan (Care and Support)
Meliputi kegiatan:
a. Information Center
b. Hotline HIV/AIDS
c. Home Base Care
d. Counseling Pre dan Post Donor
Kesehatan Remaja ( PRS ) 6
e. Rujukan Odha ke rumah sakit
f. Support Odha di RS
g. Penyediaan Darah dan produk darah Aman HIV (Screening)
3. Anti Stigma dan diskriminasi terhadap Odha
Meliputi kegiatan:
a. Menyelenggarakan lomba-lomba yang melibatkan Odha sebagai OC dan masyarakat
umum sebagai sasaran
b. Memberdayakan Odha sebagai relawan PMI
c. Menghadirkan Odha dan Ohida pada acara dukungan terhadap Odha dan
Penyuluhan-penyuluhan HIV/AIDS
d. Pemasangan Banner seruan-seruan PMI Peduli HIV dan anti stigma & diskriminasi
terhadap Odha (Banner, kartu pos, kartu ucapan)
e. Malam renungan Aids
f. Aids Walk PMI Peduli Aids
g. Conser music Peduli Odha
0 komentar:
Posting Komentar